EKSPEDISI

EKPEDISI 2023

EKSPEDISI (Eksplorasi, Potensi dan Kreativitas) merupakan sebuah kegiatan pelatihan yang difasilitasi oleh HiMAPTA. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah agar mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dari ahli manajemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, serta menyadari pentingnya agens hayati dan penerapannya di lapang untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan. Hal tersebut sesuai dengan tema yang dibawakan oleh kegiatan Ekspedisi 2023 yaitu “Optimalisasi Agens Hayati untuk Meminimalkan Penggunaan Pestisida Sintetik demi Menunjang Pertanian Berkelanjutan”. Berdasarkan tema tersebut, diharapkan dengan melaksanakan kegiatan ini dapat menjadi salah satu langkah baik sebagai upaya optimalisasi penggunaan agens hayati untuk alternatif pengendalian hama dan penyakit tanaman agar terus didukung serta ditingkatkan dalam rangka menunjang pertanian berkelanjutan. Adapun rangkaian kegiatan dari Ekspedisi 2023 adalah kegiatan lapang, campaign competition serta webinar.

1. Kegiatan Lapang

Kegiatan lapang dilakukan pada hari Sabtu, 1 Juli 2023 di Jl. Sarimun, Kec. Junrejo, Kota Batu dengan lokasi tempat bernama Agens Hayati dan Pupuk Organik. Tempat ini dikelola oleh Bapak Ediyanto sekaligus menjadi pemateri lapang pada kegiatan ini. Pembekalan dilakukan dua kali dimulai dari penjelasan materi terkait agens hayati oleh Mas Bintar Probo Sunarto, S.P., M.P. Dimana beliau menjelaskan mengenai agens hayati, persebaran dan tekait pentingnya agens hayati di masa saat ini untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan. Kemudian dilanjutkan dengan Bapak Ediaynto yang memberikan praktik terkait salah satu cara perbanyakan agens hayati yang dapat dilakukan dengan sederhana, dilanjutkan dengan sesi brainstorming terkait pengaplikasian agens hayati serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam perbanyakan serta penjelasan terkait teknik yang tepat dalam pengaplikasian.

2. Campaign Competition

Campaign competition merupakan kegiatan yang dilakukan menjadi ajang perlombaan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran kepada mahasiswa bahwa agens hayati memiliki banyak fungsi untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan. Perlombaan ini terdiri atas dua lomba yaitu poster dan juga fotografi dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengembangkan minat dan bakat serta editing dan juga pemilihan objek yang sesuai dengan tema “Optimalisasi Agens Hayati untuk Meniminimalisir Penggunaan Pestisida Sintetik demi Menunjang Pertanian Berkelanjutan” dan dua sub tema yaitu agens hayati dan PHT. Campaign competition ini dilaksanakan pada tanggal 14 – 26 Juni 2023 dan pengumpulan karya maksimal pada tanggal 26 Juni 2023. Pengumuman pemenang karya diumumkan di hari yang sama dengan kegiatan webinar yaitu pada tanggal 8 Juli 2023. Apresiasi pada peserta yang mengikutkan karyanya pada campaign competition, pihak Ekspedisi 2023 memberikan uang pembinaan serta sertifikat untuk karya terbaik dan favorit, dimana harapannya akan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan ketertarikan mahasiswa untuk mendalami terkait agens hayati dan berkarya lebih baik lagi.

3. Webinar EKSPEDISI 2023

Kegiatan webinar Ekspedisi 2023 dilaksanakan pada Sabtu, 8 Juli 2023 yang diisi oleh Ibu Tita Widjayanti, S. P., M. Si sebagai pemateri satu dengan tema “Pemanfaatan Agens Hayati sebagai Salah Satu Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dalam Upaya Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan” dan dilanjutkan oleh Mas Bayu Aji Pamungkas, S. P. sebagai pemateri dua dengan tema “Pemanfaatan Agens Hayati sebagai Salah satu Implementasi Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dalam Upaya Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan”. Terdapat cukup banyak peserta yang antusias mengikuti kegiatan webinar tersebut serta aktif bertanya untuk menanggapi ilmu yang diberikan oleh para pemateri. Selain pemaparan materi, pada kegiatan webinar juga menjadi salah satu kesempatan bagi pihak Ekspedisi 2023 untuk mengumumkan pemenang lomba pada campaign competition. Berdasarkan kegiatan webinar diharapkan peserta mampu mengaplikasikan materi yang diberikan dalam lingkup yang lebih luas nantinya.